IMTIHAN AKHIRUSSANAH BILGHOIB JUZ 30 DAN BINNADZOR 30 JUZ 2025
Pada tanggal 23 Februari 2025, Pondok Pesantren Nurul Falah Assubuki kembali menyelenggarakan acara Imtihan Akhirussanah sebagai puncak dari perjalanan para santri dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an. Acara ini terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu Bilghoib Juz 30 bagi santri yang telah menyelesaikan hafalan Juz Amma dan Binnadzor 30 Juz bagi mereka yang telah khatam membaca Al-Qur’an secara tartil dengan metode binnadzor.
Sejak pagi, suasana di Pondok Pesantren Nurul Falah Assubuki sudah dipenuhi semangat dan antusiasme. Para santri, guru, wali santri, dan tamu undangan berkumpul untuk menyaksikan para santri yang akan melaksanakan imtihan.
Imtihan Akhirussanah merupakan bukti perjuangan, kesabaran, dan kecintaan para santri terhadap Al-Qur’an. Acara ini menjadi pengingat bahwa menghafal dan membaca Al-Qur’an bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal untuk menjadi generasi Qur’ani yang mampu mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan.
Semoga dengan adanya acara ini, semakin banyak generasi muda yang termotivasi untuk mencintai dan menghafal Al-Qur’an, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup yang menerangi jalan menuju ridha Allah. Aamiin.
Menghafal Al-Qur’an adalah satu hal. Menjaganya adalah perjalanan seumur hidup. Seperti pohon yang butuh air untuk tetap hidup, hafalan butuh murajaah, keistiqamahan, dan amal nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini bukanlah akhir, tetapi sebuah awal. Sebuah pengingat bahwa hafalan harus menjadi akhlak, bacaan harus menjadi petunjuk, dan setiap ayat yang diingat harus ditafsirkan dalam tindakan.
Ketika acara berakhir dan para santri dengan sertifikat dan sanad di tangan, pertanyaannya bukan lagi "Sudahkah aku menghafal?", tetapi "Sudahkah Al-Qur’an benar-benar menjadi bagian dari hidupku?"
Semoga dari hari ini, dari setiap ayat yang mereka lafalkan, dari setiap perjuangan yang telah mereka lewati, lahir generasi yang membawa cahaya Al-Qur’an dalam akhlak dan amal, menjadikannya sebagai kompas dalam hidup, dan membawanya hingga akhir hayat.
Karena lebih dari sekadar dihafal, Al-Qur’an adalah cahaya yang harus menyala dalam setiap langkah kita.
Acara ini bukanlah akhir perjalanan. Ini adalah awal dari tanggung jawab yang lebih besar: menjaga Al-Qur’an bukan hanya di dalam ingatan, tetapi juga dalam perbuatan.
Semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari Ahlul Qur’an, yang hidupnya dipenuhi dengan keberkahan dan yang kelak akan dipanggil dengan kemuliaan.
Sampai kita semua bertemu di tempat yang lebih mulia, dengan Al-Qur’an sebagai saksi dan syafaat. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar